Topik 3-Aksi Nyata

Ananda Mukhlis Ramadhan (260211105448)


"PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL 

DALAM PENDIDIKAN INDONESIA"




Pada kesempatan ini penulis mencoba merefleksikan hasil pembelajaran Topik 1 pada mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia yang disusun sesuai dengan alur MERDEKA.

_____________________

1.       Mulai dari Diri

Sebelum memulai proses pembelajaran, hal yang saya pikirkan mengenai topik "Perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran" adalah topik yang menjadi bagian penting dari studi tentang peran perspektif sosiokultural dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pengalaman saya mengajar, saya kurang memperhatikan karakter siswa dari berbagai latar belakang karena saya menyetarakan mereka dengan kebudayaan yang sama dan tumbuh dan berkembang di lingkungan yang sama.

2.       Eksplorasi Konsep

       Berdasarkan apa yang saya ketahui tentang topik ini, saya diminta untuk mengungkapkan pendapat saya tentang perspektif sosiokultural dari segi sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Saya merasa lebih sadar tentang bagaimana aktivitas sosial dan interaksi antara orang dewasa dan anak-anak dapat memengaruhi dan membentuk dasar sosialisasi kognitif berkat topik ini. Selain itu, sosiokultural dapat memengaruhi proses pembelajaran peserta didik.

3.       Ruang Kolaborasi

Pada Ruang Kolaborasi ini saya dan rekan kelompok melakukan kegiatan diskusi berupa berbagi pandangan tentang perspektif sosiokultural dalam pendidikan di Indonesia. Masing-masing dari kami menyampaikan pendapat yang kemudian mencari kesamaan maupun perbedaan dalam memaknai Perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran. Persamaan pandangan kelompok kami terletak pada kesetujuan  dimana faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik memberikan pengaruh dalam pembelajaran. Latar belakang faktor yang berbeda memunculkan karakter masing-masing siswa yang berbeda pula. Pandangan Rasyid fokus kepada beragamnya karakteristik siswa yang dipengaruhi latar belakang sosiokultural, dan contoh penyesuaian yang terjadi di kelas. Pandangan Rama fokus kepada kemampuan guru untuk dapat memperkaya sudut pandang sosiokultural sehingga dapat memahami siswa itu sendiri. Pandangan Maulina fokus pada bagaimana faktor politik, ekonomis, sosial, dan budaya mempengaruhi berlangsungnya proses pendidikan. Sedangkan pendangan Mellarisa fokus kepada pembelajaran yang harus disesuaikan dengan latar belakang siswa menurut faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik, dengan harapan proses pembelajaran dapat berjalan optimal

4.       Demonstrasi Kontekstual

Setelah melakukan ruang kolaborasi dengan kelompok lain, kita perlu memberikan pertanyaan dan tanggapan terkait perspektif sosiokultural yang berguna. Ini akan membantu saya memperluas wawasan dan perspektif saya sebagai calon pendidik. Toleransi terhadap perbedaan pendapat, pertukaran ide tentang fenomena pendidikan, dan diskusi di antara satu sama lain adalah hal penting yang saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual. Diskusi di kelas dapat meningkatkan pemahaman dan kepekaan terhadap kesulitan yang akan dihadapi seorang pendidik. Oleh karena itu, sebagai pendidik, Anda harus memberikan kebebasan untuk mendidik generasi bangsa dan mengajar sepenuh hati.

5.       Elaborasi Pemahaman

Salah satu hal yang saya pahami tentang topik ini adalah perbedaan sosiokultural siswa yang mempengaruhi keberlangsungan proses pembelajaran. Saya juga belajar tentang bagaimana pendidik dapat lebih mudah menemukan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan perbedaan latar belakang siswa. Hal tersebut membuat saya ingin mempelajari lebih lanjut terkait bagaimana cara menerapkan konsep-konsep dalam perspektif sosiokultural ini dalam merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik.

6.       Koneksi Antar Materi

Pada bagian Koneksi antar Materi ini saya menyadari bahwa mata kuliah ini memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lainnya yaitu mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia, Literasi dalam Lintas Mata Pelajaran, Pemahaman tentang Peserta Didik, Prinsip Pengajaran dan Asesmen, hingga PPL. Keterkaitan antar mete kuliah tersebut tidak jauh dari pemahaman bahwa pembelajaran yang ada di dalam kelas sangat dipengaruhi oleh latar belakang peserta didiknya, serta kemampuan pendidiknya dalam menyesuaikan adanya perbedaan latar belakang tersebut.

7.       Aksi Nyata

Sebagai seorang calon pendidik, saya merasa sangat terbantu dengan materi tentang perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran. Ini karena mata kuliah ini membantu saya memahami lebih jauh tentang bagaimana menyusun kegiatan pembelajaran yang efektif bagi siswa, bagaimana bersikap adil terhadap siswa yang berbeda karena faktor sosiokultural mereka, dan banyak lagi. Untuk menjadi seorang pendidik yang dapat memerdekakan sistem pembelajaran untuk siswanya, pembelajaran ini sangat bermanfaat sebagai ilmu dan modal pengetahuan. Saat ini, kapasitas saya berada pada skor 7,5 dari 10, memang meningkat dari pembelajaran topik sebelumnya nemun saya percaya saya masih perlu belajar lebih banyak untuk menjadi seorang pendidik yang inovatif, kreatif, dan mampu memerdekakan siswa.


Terima Kasih


Komentar

Postingan populer dari blog ini