Topik 2-Aksi Nyata

A.M. Ramadhan

"PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL 

DALAM PENDIDIKAN INDONESIA"


Pada kesempatan ini penulis mencoba merefleksikan hasil pembelajaran Topik 1 pada mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia yang disusun sesuai dengan alur MERDEKA.

_____________________

1.       Mulai dari Diri

Sebelum memulai proses pembelajaran, hal yang saya pikirkan mengenai topik "Konsep dasar perspektif sosiokultural dalam pendidikan di Indonesia" adalah topik penting yang harus dibahas untuk membantu kita memahami dasar-dasar yang perlu kita ketahui tentang perbedaan sosiokultural yang ada dan hubungannya dengan dunia pendidikan. Mengingat bahwa peserta didik berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, ini menjadi bahasan yang sangat penting diketahui oleh guru. Dengan memahami konsep dasar, kita dapat memahami lebih lanjut tentang materi dan membuat lingkungan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.

2.       Eksplorasi Konsep

Status Sosialekonomi (SES) dan Cultural Histrical Activity Theory (CHAT) sangat mempengaruhi pembentukan karakter siswa. SES sangat mempengaruhi akses dan peluang belajar siswa. Mengetahui tentang hal ini juga merupakan bagian penting dari proses pengajaran karena membantu guru memahami konteks dan kebutuhan siswa untuk menentukan strategi pengajaran yang tepat dan sesuai untuk mereka. SES dan CHAT mengatakan bahwa latar belakang sosial, budaya, dan keuangan seorang anak memengaruhi perkembangan karakternya. Lingkungan, pendidikan pertama, dan perbedaan status sosial ekonomi orang tua memengaruhi perkembangan karakter siswa.

3.       Ruang Kolaborasi

Pada Ruang Kolaborasi ini saya dan rekan kelompok melakukan kajian terhadap beberapa buku. Saya bersama dengan kelompok banyak belajar dari setiap studi kasus yang disajikan pada buku seperti "Mengajar untuk perubahan", "Ray Sang Pecandu Game Online", dan "Melawan Setan Bermata Runcing: Pengalaman Gerakan Pendidikan Sokola" yang banyak menceritakan tentang bagaimana faktor sosiokultural memengaruhi dunia pendidikan. Saya akan sering menemukan hal-hal ini sebagai calon pendidik. Selain itu, saya merasa buku tersebut memberi saya gambaran langsung dan contoh konkret tentang masalah sosiokultural yang muncul di kelas dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

4.       Demonstrasi Kontekstual

Hal penting yang saya pelajari dari proses kegiatan Demonstrasi Kontekstual adalah saya dan rekan-rekan saya saling bertukar pikiran atau pendapat untuk menyelesaikan tugas kami secara bersama-sama. Dalam proses berdiskusi ini secara tidak langsung kami juga mempraktikan sikap memahami pendapat atau sudut pandang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh latar belakang individu yang berbeda-beda pula. Bagi saya, dapat memaknai setiap kegiatan yang dilakukan dan menyadari keterkaitan dengan materi adalah hal yang perlu dikembangkan bagi calon pendidik.

5.       Elaborasi Pemahaman

Sejauh ini yang sudah saya pahami tentang topik ini adalah pendidikan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perbedaan yang ada baik suku, budaya, dan sebagainya. Dengan maksud, bahwa setiap peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda-beda, sehingga dalam proses pembelajaran perlu adanya penyesuaian terhadap keberagaman peserta didik tersebut. SES dan CHAT merupakan faktor penting yang membentuk karakter peserta didik. Sebagai calon pendidik, kita harus memahami karakteristik setiap peserta didik dengan mempertimbangkan SES dan CHAT masing-masing sehingga pembelajaran dapat dilakukan dengan adil dan bermanfaat. Saya sekarang percaya bahwa siswa tidak termotivasi untuk belajar karena malas. Sebaliknya, mereka belajar tentang latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya topik ini. Saya sekarang tahu bahwa pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakat serta pengaruh lingkungan di sekitar peserta didik memengaruhi perilaku mereka. Hal tersebut membuat saya ingin mempelajari lebih lanjut terkait bagaimana cara menerapkan konsep-konsep dalam perspektif sosiokultural ini dalam merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik.

6.       Koneksi Antar Materi

Pada bagian Koneksi antar Materi ini saya menyadari bahwa mata kuliah ini memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lainnya yaitu mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia, Literasi dalam Lintas Mata Pelajaran, Pemahaman tentang Peserta Didik, Prinsip Pengajaran dan Asesmen, hingga PPL. Keterkaitan antar mete kuliah tersebut tidak jauh dari pemahaman bahwa pembelajaran yang ada di dalam kelas sangat dipengaruhi oleh latar belakang peserta didiknya, serta kemampuan pendidiknya dalam menyesuaikan adanya perbedaan latar belakang tersebut.

7.       Aksi Nyata

Terdapat manfaat dalam mampelajari materi yang terkait dengan Konsep Dasar Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia. Ini karena mata kuliah ini membantu saya memahami lebih banyak tentang bagaimana merancang kegiatan pembelajaran yang efektif untuk siswa, bagaimana bersikap adil terhadap siswa yang karakternya berbeda-beda karena pengaruh aspek sosiokulturalnya, dan banyak lagi. Saya menilai kesiapan saya saat ini, dalam skala 1-10 adalah dalam skala 7. Dengan alasan karena saya belum pernah mengajar langsung diluar kegiatan perkuliahan, dimana hal tersebut di awal pasti akan mempengaruhi kepercayaan diri saya, selain itu saya juga merasa butuh waktu untuk dapat menerapkan secara optimal dan secara langsung teori atau konsep yang saya pelajari tentang sosiokultural dan sebagainya. Oleh karena itu, masih ada hal yang perlu saya persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal, seperti dengan memperkaya pengetahuan saya, serta mengimplementasikan teori yang sudah saya dapat pada kesempatan-kesempatan mengajar di kelas selama kegiatan PPG prajab ini.


Terima Kasih
















Komentar

Postingan populer dari blog ini